UNY Gelar Pelatihan Pembuatan Konten Digital Anti-Bullying bagi Guru SMP di Kulon Progo

Kulon Progo – Tim dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dari Fakultas Ilmu Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Konten Digital Anti-Bullying bagi guru SMP di Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 21 dan 23 Juni 2025 ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan dukungan mitra dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Pimpinan Daerah Mudahmmadiyah Kulon Progo.

Ketua tim, Dr. Ariefa Efianingrum, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari hasil riset “Kanal Digital Anti-Bully untuk Habituasi Karakter Siswa SMP di Kota Yogyakarta”. Riset tersebut menunjukkan pentingnya inovasi sosial dan teknologi digital untuk memperkuat pendidikan karakter serta mencegah praktik perundungan di sekolah.

“Belum semua guru memiliki keterampilan membuat konten digital untuk kampanye anti-bullying. Karena itu, pelatihan ini kami desain agar guru tidak hanya memahami konsep bullying, tetapi juga mampu memproduksi konten kreatif yang bisa digunakan sebagai media kampanye di sekolah maupun media sosial,” ungkap Ariefa.

Pelatihan ini diikuti oleh 35 guru BK dan TIK SMP. Selama dua hari, para peserta mendapatkan materi tentang fenomena bullying, literasi digital anti-bullying, serta praktik pembuatan konten digital berupa poster, infografis, dan video pendek. Selain itu, guru juga diajak menyusun action plan agar hasil pelatihan dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan pre-test dan post-test, pemahaman guru terhadap konsep bullying meningkat dari 63,4% menjadi 88,7%. Sebanyak 80% guru berhasil menghasilkan konten digital layak publikasi, sementara tingkat kepercayaan diri guru dalam mendampingi siswa korban bullying naik dari 54% menjadi 91%. Selain penguatan aspek pengetahuan dan keterampilan, pelatihan ini juga mendorong kesadaran kolektif guru untuk membangun sekolah yang aman dan ramah anak. Sebanyak 82% peserta menyatakan siap mengintegrasikan konten digital anti-bullying ke dalam program sekolah, baik melalui media sosial resmi maupun kegiatan pembinaan karakter.

Kegiatan ini melibatkan dosen Departemen Filsafat dan Sosiologi Pendidikan FIP UNY, yakni Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si., Maryani, S.Sos., M.A., Evi Rovikoh Indah Saputri, M.Pd., dan Tampi Prehadini, M.Pd., serta mahasiswa sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dengan capaian ini, tim berharap kegiatan dapat berlanjut melalui pendampingan daring, pembentukan bank konten digital anti-bullying, serta kolaborasi dengan lembaga perlindungan anak dan komunitas kreatif.

“Kami ingin hasil PkM ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi berkembang menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan sekolah di Kulon Progo yang benar-benar bersih dari bullying,” pungkas Ariefa.